Surabaya, NEODEMOKRASI.COM – Pemkot Surabaya mengumumkan para pemenang sayembara gagasan desain Taman Hiburan Rakyat-Taman Remaja Surabaya (THR-TRS) dalam acara awarding yang diselenggarakan di Lobby Balai Kota Lantai 2, Selasa (10/9). Karya desain tim asal Kota Surabaya yang bertajuk Expo Park dinobatkan menjadi pemenang.
Mereka adalah Adri Vergian Tanjung, Ar Deny Indra Prasetyo, Chandra Putra Nugraha, dan Rainjalin Prajakusuma. Alumnus Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) itu, mengabungkan konsep desain modern dan tradisional yang fokus pada penggunaan ruang publik, sebagai ruang seni dan penyaluran ekspresi.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi memberikan apresiasi terhadap para pemenang sayembara ide desain kawasan eks THR-TRS, terlebih kepada peserta yang masuk dalam kategori lima besar. Dirinya akan mengabungkan rancangan para pemenang sebagai acuan pembangunan kawasan eks THR-TRS kedepannya.
“Desain anak-anak muda di Indonesia yang berasal dari Semarang, Malang, Bali, Tangerang dan Surabaya ini, hak ciptanya menjadi milik Pemkot Surabaya. InsyaAllah akan digabungkan (semua desain digunakan), jadi nanti tempat indoornya mana, ruang konser seperti apa dan outdoornya bagaimana,” ujar Eri usai acara.
Menurutnya, penggabungan desain tersebut masuk akal karena setiap tim memiliki konsentrasi desain masing-masing. Ada yang lebih fokus kepada desain indoornya, oudoor ataupun tempat konsernya.
“Untuk yang menang ini, saya suka desain tempat konsernya, lalu desain tempat pertunjukannya yang mengusung gaya Kerajaaan Majapahit. Untuk yang juara dua saya suka desain indoornya karena bisa digunakan futsal, basket ataupun volly. Jadi nanti itu akan digabungkan desainnya,” ungkap Eri.
Mantan kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya itu menyebut, saat ini sedang dilakukan pembicaraan terkait sistem lelang dengan para investor, sebab sistem lelang yang disepakati akan menentukan tarif masuk yang diberlakukan nantinya.
Perwakilan tim asal Surabaya yang menyabet gelar juara Ar Deny Indra Prasetyo mengungkapkan, ia dan tim mengusung perpaduan konsep arsitektur langgam dan pendapa. Sehingga akan memunculkan keseragaman dalam desain, tapi tidak mengurangi fungsi publiknya.
“Jadi ada enam bangunan ruangan perpaduan desain langgam dan pendapa. Dari gerbang areanya sudah menjadi satu, dari depan pintu gerbangnya bergaya Majapahit, lalu ada expo center yang terkoneksi dengan co-working dan gedung seni pertunjukannya,” ungkap Deny biasa ia disapa.
Di waktu yang sama, perwakilan dewan juri sayembara desain, Retno Hastijanti mengatakan bahwa para pemenang sudah melengkapi kriteria yang meliputi estetika, struktural dan kemudahan perawatan.
“Para peserta sangat luar biasa, ikon THR tidak bisa dipisahkan dari Kota Surabaya. Prosesi penilaian konsep yang dihadirkan luar biasa kreatif dan menyuguhkan gagasan efektif. Saya berharap desain yang lahir dari sayembara ini bisa dirasakan masyarakat Surabaya kedepannya,” harapnya.
Untuk diketahui, ada sekitar 200 tim yang mengikuti sayembara ide desain kawasan eks THR-TRS dari berbagai wilayah di Kota Surabaya. Sebelum acara awarding, para peserta juga sudah melewati penjurian tahap satu dan dua.(dan)