Surabaya, NEODEMOKRASI.COM – Jasad orang tenggelam di Sungai Jagir, Jalan Raya Nginden, Surabaya, Rabu (4/9) sore akhirnya ditemukan. Hasil penyelidikan kepolisian, jasad itu bernama Imam Masduki (22) asal Desa Bulujaran Kidul, Tegalsiwalan, Probolinggo.
“Korban atas nama Imam Masduki, 22 tahun berasal dari Probolinggo. Orang tuanya sudah ke sini memastikan itu puteranya,” kata Kapolsek Sukolilo Kompol I Made Patera Negara, Kamis (5/9).
Hasil pemeriksaan Tim Inafis, di jasad korban tak ditemukan bekas tanda kekerasan. Kuat dugaan korban melakukan bunuh diri. Namun hal itu masih diselidiki pihaknya. “Untuk terkait penyebab dia melompat atau kepleset, masih didalami,” tambahnya.
Hasil interogasi pada orangtua korban, Imam beberapa waktu lalu berpamitan untuk merantau dan mencari kerja di Kalimantan. Tanpa sepengetahuan mereka, ternyata Imam di Surabaya. “Dia dari Probolinggo merantau ke sini, tinggal di Keputih kerja pemulung,” pungkasnya.
Kapolsek Tenggilis Mejoyo Kompol Tego S Marwoto mengatakan, korban ditemukan sekitar pukul 08.15 WIB di radius puluhan meter dari titik awal korban dilaporkan meloncat. “Korban ditemukan meninggal di timur jembatan sisi utara sekitar 30 meter dari tempat jatuhnya,” tambah Tego.
Kompol Tego S Marwoto mengatakan, ada sekitar 50 personel gabungan dari BPBD, DPKD hingga kepolisian yang diterjunkan dalam pencarian hari kedua ini. “. Pukul 09.00 WIB jenazah dinaikkan ke bibir sungai, untuk kemudian dibawa ke RSU dr Soetomo,” kata Tego di lokasi kejadian, Kamis (5/9).
“Sebelumnya, dari keterangan seorang ojol melihat seorang pencari rongsokan melompat dari atas Jembatan Nginden-Panjang jiwo sekitar pukul 15.30 WIB dan laporan masyarakat atas kejadian tersebut masuk ke Polsek Tenggilis pukul 16.43 WIB,” jelas Tego.
Pencarian pun telah dilakukan sejak kemarin dengan jangkauan wilayah hingga 1 kilometer dari titik dilaporkan tenggelamya pria itu, namun karena beberapa keterbatasan, pencarian dihentikan pada pukul 21.00 WIB.
“Kebetulan lagi pasang air laut sehingga ada beberapa eceng gondok. Radius pencarian sudah mencapai. Ada 8 instansi SAR gabungan yang terlibat dengan alatnya perahu karet, alat selam,” ujar Kabid Darlog BPBD Surabaya Buyung Hidayat.
Buyung Hidayat mengatakan, berdasarkan keterangan dari warga sekitar, korban sehari-harinya bekerja sebagai tukang becak. “Dari kemarin sore hingga tadi pagi, tidak ada saksi yang menerangkan kalau korban merupakan mahasiswa. Yang ada informasi dari warga sekitar, yang bersangkutan biasa beraktivitas sebagai tukang becak,” kata Buyung.
Kasat Samapta Polrestabes Surabaya AKBP Teguh Santoso mengatakan, peristiwa tersebut bermula dari laporan seorang warga sekitar bernama Mustofa pada Rabu, (4/9/2024), sekitar pukul 16.43 WIB.
“Menurut Mustofa, ia melihat seseorang tenggelam di sungai (Jagir) setelah sempat meminta pertolongan namun kemudian hilang dari pandangan. Mustofa segera melaporkan kejadian itu ke Command Center (CC),” ujar Teguh dalam keterangannya.(dan)