Surabaya, NEODEMOKRASI.COM – Sejalan dengan upaya pemulihan perekonomian di Jawa Timur, Bank Mandiri Region VIII/ Jawa 3 berhasil menyalurkan kredit retail sebesar Rp 29,9 triliun atau tumbuh 11,1 year on year (YoY). Pertumbuhan kredit retail tersebut didukung oleh penyaluran kredit di segmen mikro yang tumbuh sebesar 14,3 YoY.
Pertumbuhan kredit retail juga diimbangi dengan perbaikan kualitas kredit yang terus-menerus, dimana angka Non Performing Loan (NPL) kredit retail terjaga di angka 1,1.
Untuk mendukung likuiditas perbankan yang sehat, Bank Mandiri Region VIII Jawa 3 berhasil meningkatkan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) dari sebesar Rp 69,7 triliun pada September 2020 menjadi Rp 76,9 triliun di akhir September 2021 atau tumbuh 10,346 YoY.
“Dalam menghadapi libur tahun baru 2022, Bank Mandiri Region VIII Jawa 3 telah melakukan pengisian uang tunai dengan limit maksimal dan akan dilakukan tindakan preventif maintenance ATM,” ungkap Regional Operation Head Bank Mandiri Region VIII/Jawa 3, Firman Wahyudi, Kamis (30/12).
Menurutnya, Bank Mandiri Region Vlil/Jawa 3 memiliki 1.661 ATM Mandiri yang terhubung dalam jaringan ATM Link, ATM Bersama, ATM Prima dan Visa/Plus di seluruh Indonesia untuk melayani kebutuhan dana tunai nasabah.
Bank Mandiri Region 8/Jawa 3 menyiapkan dana tunai sebesar Rp 6,2 triliun atau sekitar Rp 187 miliar per hari. Hal ini untuk mencukupi kebutuhan masyarakat pada saat Tahun Baru 2022. “Dana yang disiapkan selama periode 1 Desember 2021 hingga 3 Januari 2022 tersebut meningkat 8,8 persen dibandingkan periode tahun lalu,” ujar Firman Wahyudi.
Selain itu, untuk mengantisipasi peningkatan aktivitas transaksi belanja melalui merchant, Bank Mandiri Region VIII Jawa 3 telah melaksanakan maintenance berupa onsite EDC di 5 mall terbesar di Jawa Timur, 35 Top Merchant dan 35 Top Mandiri Agen.
“Khusus pada hari Libur Natal 25 Desember 2021 lalu, kami telah mengoperasikan sebanyak 3 cabang di seluruh Jawa Timur dan pada tanggal 1 Januari 2022 kami akan mengoperasikan 1 cabang untuk memberikan layanan secara terbatas, termasuk pembayaran delivery order oleh SPBU Pertamina,” jelas Firman Wahyudi.(dan)